Ibu adalah seorang yang sudah melahirkan kita ke dunia ini. Dengan segala beban, perjuangan dan tetes keringat yang sudah beliau keluarkan untuk mengeluarkan bayi nya didalam perut ibu. Tidak ada satu pun yang dapat menggantikan posisi seorang ibu dihati kita, juga apa yang sudah beliau berikan untuk kita. Namun apakah kita sebagai anak yang sudah dilahirkan, dimanjakan, dibesarkan. Tak lupa dengan jasa jasa nya tersebut ?
Mungkin kita tidak menyadari apa yang sudah beliau perjuangkan untuk melahirkan kita. Memang pada saat itu situasinya agak berbeda dibandingkan segala penderitaan beliau dalam mengandung kita walau pun seringkali si anak selalu melakukan aktivitas, seperti menendang-menendang perut beliau sambil menahan rasa sakit akibat ulah kita. Lebih dari itu, ibu juga merasakan seluruh beban saat mengandung kita saat masih didalam perut.
setelah kita dilahirkan peran ibu pun semakin bertambah, ketika kita masih kecil ia terkadang sebagai guru yang tak pernah digaji untuk mengajari kita segala hal, ia menjadi pembantu yang tak pernah dibayar, menjadi pelayan yang terkadang lupa untuk di hargai, menjadi baby sitter yang paling setia, terkadang ia menjadi putri yang merdu menunggu suntingan sang pangeran datang setelah dari pagi buta pergi mencari nafkah.
waktu terus berjalan lama kelamaan kita sudah dewasa lagi, kita sudah mengetahui bagaimana kita bekerja keras untuk meringankan beban keluarga itu bagaimana rasanya dan semakin kita dewasa telah mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidup kita, untuk menentukan jalan hidup bersama pasangan kita, siapa yang paling sedih dan banyak meneteskan air mata bangga ? seorang ibu yang paling bangga melihat tumbuh kembang anak sejak awal hadir kedunia dan sampai sekarang kita sudah bisa menentukan pilihan. Langkah berat ikhlas mengantar kita ke kursi pelaminan. Ia menangis bangga melihat kita tersenyum bahagia. disaat semua telah selesai ada satu hati lagi yang tertambat dalam hati seorang ibu adalah "Masihkah kau anakku ?"
hari demi hari, bulan demi blan keriput ditangan dan wajah mulai terlihat di fisik ibu, ibu mulai tersadar sebentar lagi masanya akan berakhir..
hanya satu pinta ibu yang sering terucap dari bibirnya, "Bila ibu meninggal, jangan lupa untuk selalu sempatkan waktu untuk jiarah ke makam ibu, selalu berdo'a untuk ibu dan jadilah orang orang yang selalu taat pada agama, agar ibu tak sia sia mendidik, menjaga kamu nak"
Kata tersebut selalu aja terngiang dalam pikiran kita, agar selalu melakukan sesuatu yang positif dan ingin selalu terus menerus membalas budi kepada ibu...
Terimakasih bu atas semua yang telah engkau berikan..
Motivator Indonesia Terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar